PEMENTASAN DRAMA OLEH KELOMPOK 2 (DUA)
ASSALAMUALAIkUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
Saya Pranoto Budi
Hutomo mewakili kelompok 2 yang terdiri dari :
- · Pranoto budi hutomo (KETUA)
- · Aunaya alfatihah B.P (WAKIL)
- · Muhammad ludfi .H. (ANGGOTA)
- · Dyera syaufina (ANGGOTA)
- · Meidina (ANGGOTA)
Kami sangat ingin
mementaskan sebuah drama, oleh karena itu izinkanlah kami mementaskan sebuah
drama yang berjudul : Sahabat yang
terbaik. Sebenarnya drama ini saya buat dari kisah hidup saya, dan saya
harap ini benar-benar terjadi dalam kehidupan saya
Tokoh-tokoh yang
berperan dalam drama ini adalah:
- · Pranoto budi hutomo (Budi)
- · Aunaya alfatihah .B.P (Bu Renata)
- · Muhammad ludfi .H. (Ludfi)
- · Dyera syaufina (Bu Fenti)
- · Meidina (Meidiana)
Drama ini bertemakan
tentang persahabatan dan percintaan. Yang mengisahkan seorang sahabat yang
menyatukan 2 insan yaitu sahabatnya dengan cewek yang disukai oleh sahabatnya
tersebut.
Mau tau cerita
selanjutnya ? Marilah saksikan drama berikut iniL:
Sahabat yang terbaik
Karya : kelompok 2
(dua)
Di suatu kelas yang amat
seru dan mengasikan, Budi duduk bersama seorang sahabat yang telah Budi kenal
kelas sejak kelas 1 SMP yang bernama Ludfi. Kini mereka telah duduk di kelas 2
SMP tepatnya di kelas 8.1. Budi telah berteman dengannya sejak kelas 1 SMP,
entah mengapa di kelas 2 Budi sekelas lagi dengannya.Pada saat pelajaran
berlangsung tiba-tiba seorang guru piket yaitu bu Fenti datang ke kelas Budi.
Guru itu datang tidak sendirian, tetapi bersama seorang cewek yang sebelumnya belum
Budi kenal dan belum juga Budi lihat di sekolah ini. Yah, bisa di anggap
lumayan cantik lah cewek itu.
Ludfi : “Bud, ada cewek tuh”
(Ludfi memberi tahu pada Budi)
Budi :“Ya gue juga tau itu cewek, gue masih normal masih bisa bedain cewek sama cowok kali(Gurau Budi)
Ludfi :“Yeee, biasa ajalah kali gue kan cuma ngasih tau”(Bantah Ludfi)
Budi :“Ya gue juga tau itu cewek, gue masih normal masih bisa bedain cewek sama cowok kali(Gurau Budi)
Ludfi :“Yeee, biasa ajalah kali gue kan cuma ngasih tau”(Bantah Ludfi)
Akhirnya guru piket itu menjelaskan kepada seluruh siswa di kelas Budi bahwa cewe yang telah datang bersamanya itu adalah murid baru yang telah mendaftarkan diri untuk bersekolah di sini.
Bu fenti :“Selamat pagi anak-anak” (Sapa guru piket itu)
Siswa/i :“Pagi bu” (Jawab seluruh siswa di kelas)
Bu fenti : “Oke, pagi ini kalian telah kedatangan siswi baru yang baru saja pindah dari SMP Kemala Bhayangkari, semoga kalian semua bisa berteman dengan baik bersamanya”
Meidiana :“Selamat pagi teman-teman, nama ku Meidiana yang baru saja) pindah dari SMP Kemala Bhayangkari. Semoga teman-teman dapat menerima saya dengan baik di sekolah ini” (Sapa cewek itu memperkenalkan diri)
Bu fenti :“Budi, bangku depan kamu ada yang kosong di situ ada yang menempatkan apa tidak ?” (Bertanya pada Budi)
Budi :“i..iiya bu, kosong kok bu”( Jawab Budi ragu-ragu)
Budi :“i..iiya bu, kosong kok bu”( Jawab Budi ragu-ragu)
Bu fenti :“Yasudah Meidiana duduk di depan Budi saja. Budi, kamu jaga Meidiana
baik-baik”
Budi :“Oke deh Bu” (Jawab
Budi semangat)
Akhirnya Meidiana pun jalan menghampiri bangku tempat duduknya yang telah di tentukan tepatnya di depan tempat duduk Budi.
Akhirnya Meidiana pun jalan menghampiri bangku tempat duduknya yang telah di tentukan tepatnya di depan tempat duduk Budi.
Meidiana :“Hai Budi”(Sapa Meidiana sambil menyodorkan tangannya ke Budi)
Budi :“Hai Meidiana, salam kenal yahh. Oh iya kenalkan juga teman aku ini namanya Ludfi ”(Sambil menoleh ke Ludfi)
Meidiana : “Hay” (Jawab Meidiana
singkat)
Ludfi :“Hay juga” (Jawab Ludfi)
Ludfi :“Hay juga” (Jawab Ludfi)
Tak terasa bel istirahat pun berbunyi
Budi berniat untuk mememui Meidiana, karena Budi yakin Meidiana belum mempunyai
teman semenjak dia pindah untuk bersekolah di sini. Budi pun mengajaknya untuk
pergi ke kantin.
Budi :“Meidiana, kamu gak ke kantin ?” (Tanya Budi)
Meidiana :“Engga, aku lagi males ke kantin, boleh ga aku nemenin kamu istirahat ?”
Budi :“Hmm, boleh kok”
Akhirnya Budi pun bercerita panjang lebar bersamanya, menceritakan segala sesuatu mulai dari sekolah,teman, dan hal lainnya mengenai suasana dan kondisi di sini. Meidiana pun juga menceritakan hal serupa kepada Budi mengenai suasana dan kondisi yang ada di SMP Kemala Bhayangkari. Sungguh mengasikan bisa dekat dengan Meidiana walaupun baru pertama kali Budi dekat dengannya. Tak terasa Budi dekat dengan Meidiana sudah hampir satu bulan ini, Budi telah memendam rasa dengannya. Budi pun berharap Meidiana juga memiliki rasa yang sama dengan Budi, tapi Budi belum bisa mengungkapkannya.
Ludfi :“Bud, lo suka sama Meidiana ya ?”(Menanyakan kepada Budi)
Budi :“Kok lo bisa tau ?”(Tanya keheranan)
Ludfi :“Udah deehh gak usah ngelak gue mah udah tau sikap temen gue sendiri hehehe”(Sambil tersenyum)
Budi :“Oke,thanks bro. Tapi gue lagi bingung niihh gimana caranya gue nembak dia, lagian gue juga deket sama dia baru sebulan”
Ludfi :“Yaelah sebulan itu ga sebentar bro, udah tembak aja entar keburu di ambil orang lohh”
Budi :“Bener juga tuh”
Akhirnya setelah pulang sekolah hari itu sesampainya di rumah, Budi memikirkan kata-kata sahabat nya si Ludfi kalau Budi dekat dengan Meidiana tidak sebentar. Budi pun berniat untuk menembak Meidiana. Hingga semalaman Budi tidak bisa tidur karena Budi sedang memikirkan Meidiana. Untuk menghilangkan rasa memikirkan Meidiana sekitar pukul 21:00 Budi berniat untuk menelepon Meidiana, Budi tau itu udah malam tapi Budi ga bisa tidur kalo ga tau kabar dia.
Budi :“Hay Meidiana”
Meidiana :“Hay juga Budi”
Budi :“Kamu blom tidur jam segini ? Emngnya lagi ngapain ?”
Meidiana :“Hmm blom nih, kamu juga blom tdur ? aku lagi ada masalah niihh”
Budi :“Loh masalah apa ? cerita aja sama aku mungkin aku bisa bantu kamu”
Meidiana :“Oke deh aku bakalan cerita sama kamu, tapi besok yahh ga enak kalo cerita lewat telpon”
Budi :“Yaudah besok cerita aja di sekolah, Oke ?”
Meidiana :“Oke! Eh Bud, udah dulu yah udah malem nih aku mau tidur dulu”
Budi :“Hmm oke dehh, met tidur yah Meidiana GOOD NIGHT hehehehe ”
Meidiana :“Hehe Night to Budi”
Akhirnya Budi bisa juga mendengar suara Meidiana dan sedikit mengurangi rasa rindu Budi saat ini, Budi makin gak bisa tidur karena penasaran dengan masalah yang di alami oleh Meidiana tadi. Hingga akhirnya Budi baru bisa tidur pukul 03:00 dini hari. Memang cinta itu membuat Budi tak terkontrol, akibat Budi tidak bisa tidur semalaman mata Budi pun terasa berat untuk di buka.Ternyata sesampainya di sekolah tepat di depan pintu kelas Budi, Budi melihat seorang wanita yang sedang berdiri di sana, Budi tak sadar ternyata itu adalah Meidiana tak tau kenapa mata Budi pun langsung terbuka lebar walau pun mata Budi terlihat merah.
Meidiana :“Hai Bud, kok mata kamu merah ?” (Meidiana menyambut Budi)
Budi :“E...eh Meidiana, engga kok gak papa” (Jawab Budi lemas)
Meidiana :“Hayo knapa ? Ngomong ajah sama aku”(Penasaran)
Budi :“Hehe aku kurang tidur semalam Mei”(Menjawab pertanyaan Meidiana dengan lesu)
Meidiana :“Loh aku kira abis telpon-an sama aku semalam kamu langsung tidur, pasti mikirin cewek yahh hayo ngaku hahaha”
Budi :“Hahaha, tau aja kamu Mei” (Tak sadar mengatakan itu)
Meidiana :“Hah ? Siapa Bud ? Kasih tau aku dong !"
Budi :“E..eehh engga, aku becanda kok”( Budi pun mengelak)
Budi tak sadar mengatakan itu,
hampir saja Budi keceplosan mengatakan semuanya kepada Meidiana tapi sebenarnya
memang benar semalam Budi tidak bisa tidur karena sedang memikirkan seorang
wanita yaitu Meidiana, tapi Budi belum berani mengatakan yang sebenarnya. Budi pun beranjak ke tempat duduknya, dan di
sana sudah terlihat Ludfi yang sedang duduk di bangkunya
Ludfi :“Bud, knapa mato lo merah gitu ?? wahh abis ngintipin cewek yah ?”
(Ludfi meledek Budi)
Budi :“Huuusss, enak ajah lo semalem gue ga bisa tidur niihhh gara-gara mikirin Meidiana”
Ludfi :“Ciiieee, makin dekat aja loe sama dia kan udah gue bilang tembak ajah dia”
Budi :“Ya gue tau, tapi ga segampang itu juga kan itu semua perlu proses”
Ludfi :“Bener juga siiihh hehehe”
Bunyi bel tanda masuk di sekolah Budi pun berbunyi sebentar lagi pelajaran di sekolah akan segera berlangsung seperti biasa. Jam pertama di kelas Budi adalah pelajaran Sejarah, dan pelajaran itu terkenal sebagai pelajaran yang sangat membosankan mungkin itu sama juga yang Budi rasakan pada saat ini.
Hingga pelajaran itu berlangsung mata Budi pun masih tetap terasa berat untuk terbuka, suasana makin mendukung pada saat pelajaran Sejarah sedang berlangsung. Tak terasa Budi pun tertidur saat pelajaran hingga akhirnya guru Sejarah yang sedang mengajar mengetahui Budi sedang tertidur pulas di meja Budi. Dengan logat Medan nya guru itu membangunkan Budi lewat Ludfi.
Budi :“Huuusss, enak ajah lo semalem gue ga bisa tidur niihhh gara-gara mikirin Meidiana”
Ludfi :“Ciiieee, makin dekat aja loe sama dia kan udah gue bilang tembak ajah dia”
Budi :“Ya gue tau, tapi ga segampang itu juga kan itu semua perlu proses”
Ludfi :“Bener juga siiihh hehehe”
Bunyi bel tanda masuk di sekolah Budi pun berbunyi sebentar lagi pelajaran di sekolah akan segera berlangsung seperti biasa. Jam pertama di kelas Budi adalah pelajaran Sejarah, dan pelajaran itu terkenal sebagai pelajaran yang sangat membosankan mungkin itu sama juga yang Budi rasakan pada saat ini.
Hingga pelajaran itu berlangsung mata Budi pun masih tetap terasa berat untuk terbuka, suasana makin mendukung pada saat pelajaran Sejarah sedang berlangsung. Tak terasa Budi pun tertidur saat pelajaran hingga akhirnya guru Sejarah yang sedang mengajar mengetahui Budi sedang tertidur pulas di meja Budi. Dengan logat Medan nya guru itu membangunkan Budi lewat Ludfi.
Bu Renata :“Hey Ludfi, bangunkan teman sebelah kau itu yang sedang tertidur”
Ludfi :“Ehhhh Bud bangun, di panggil Bu Renata tuh” (membangunkan Budi)
Bu
Renata :“Hey
Budi, berapa skor pertandingan Chelsea vs MU semalam ?”
Budi :“3-2 Bu, eehhh” (menjawab reflaek pertanyaan Bu Renata)
Budi :“3-2 Bu, eehhh” (menjawab reflaek pertanyaan Bu Renata)
“Hahahahaha” teman-teman di kelas Budi
pun tertawa semua tak luput Meidiana dan Ludfi pun juga ikut menertawakan
Budi.
Bu Renata :“Sudah-sudah, cepat kau ke toilet dan kau cuci muka kau yang sangat lecek itu”
Budi :“Baik Bu ..”
Bu Renata :“Jangan tertidur lagi kau di toilet”
“Hahhahahaha” lagi-lagi teman-teman di kelas Budi
tertawa akibat lelucon dari Bu Renata. Setelah
Budi mencuci mukanya, ia langsung kembali ke tempat duduk ny. Sejak dari awal
pelajaran di mulai Budi sangat memikirkan apa yang sebenarnya akan di ceritakan
oleh Meidiana pada Budi.
Budi :“Mei, sebenarnya kamu mau cerita apa sihh ??”
Meidiana :“Entar aja ceritanya, masih belajar nih !”
Budi :“Hmm, yaudah dehh entar pulang sekolah ikut aku aja ya ?”
Meidiana :“Mau ngapain ?”
Budi :“Udaaaahh, entar ikut aku aja sekalian kamu ceritain masalah itu”
Meidiana :“Hmm, oke deeehh”
Pada saat bell tanda pulang berbunyi Budi langsung mengajak dan tak sengaja Budi menggandeng tangannya Meidiana, setelah berapa detik Budi batu menyadarinya. Saat Budi melihat ke arah Meidiana,dia pun terlihat tersenyum saat Budi menggandengnya. Sungguh cantik wajah Meidiana saat dia sedang senyum yang membuat Budi semakin yakin Budi akan mengatakan isi hati Budi hari itu juga. Setelah sampai pada tempat tujuan, Budi jadi gugup padahal sebelumnya Budi udah yakin banget untuk mengatakan perasaannya.
Budi :“Mei, emm..mmm”(Budi
pun gugup)
Meidiana :“Kenapa Bud ?? Ko kayanya gugup gitu ?”
Budi :“Ehh, ga jadi dehhh”
Meidiana :“Loh ko ga jadi ?”
Budi :“Kamu duluan ajah deeh, katanya kamu mau cerita”
Meidiana :“Ayo lah Bud ngomong aja, aku ga mau cerita kalo kamu blom cerita”
Meidiana :“Kenapa Bud ?? Ko kayanya gugup gitu ?”
Budi :“Ehh, ga jadi dehhh”
Meidiana :“Loh ko ga jadi ?”
Budi :“Kamu duluan ajah deeh, katanya kamu mau cerita”
Meidiana :“Ayo lah Bud ngomong aja, aku ga mau cerita kalo kamu blom cerita”
Budi :“Mulai dari pertama kali aku
bertatap muka sama kamu, aku ngerasain ada sesuatu yang beda.
Setelah kita udah berteman selama lebih dari satu bulan ini aku merasakan
suka sama kamu. Aku gak tau juga
perasaan kamu ke aku sama ato engga, aku ga berharap kamu juga suka sama aku dan
bisa terima aku tapi yang aku pengen kamu tau
perasaan aku yang sebenarnya. Aku sayang sama kamu Mei.”
Meidiana :“Loh ko jadi aneh ya ?”(Keheranan)
Budi :“Aneh kenapa Mei ? Aku salah ya suka sama kamu ?”
Meidiana :“Bukan itu Budi sayang, sebenarnya aku mau cerita kalo aku juga
Budi :“Aneh kenapa Mei ? Aku salah ya suka sama kamu ?”
Meidiana :“Bukan itu Budi sayang, sebenarnya aku mau cerita kalo aku juga
sayang
dan suka sama kamu yang kamu ceritain tadi juga yang mau aku ceritain ke kamu, sebenarnya aku ga berani ngungkapin
duluan semuanya ke kamu karena aku cewek ga
mungkin aku ngungkapin duluan ke kamu, ini aja aku di paksa
sama Ludfi untuk mengungkapkan semuanya ke kamu, tapi
kamu udah ngungkapin duluan
ke aku barusan. aku tuh selalu curhat sama Ludfi tentang kamu. Tapi kamunya yang
ga pernah respon perasaan aku. aku juga sayang
kamu Bud.”
Budi :“Loh jadi selama ini kamu deket sama sahabat Budi toohh. Hmm, yaudah ka kita udah tau perasaan masing-masing, kamu mau ga jadi pacar aku ?”
Meidiana :“Iya aku mau jadi pacar kamu”
Betapa senangnya peraasan Budi saat itu, ternyata selama ini Meidiana memiliki perasaan yang sama dengan Budi. Semua yang dia rasain juga sama yang Budi rasain selama ini. Pada akhirnya Budi bisa mendapatkan Meidiana untuk jadi pacar Budi. Semua ini tak terlepas dari sahabat Budi yaitu Ludfi yang bisa mempersatukan 2 insan yang berbeda itu. Ludfi memang sahabat yang terbaik, sahabat yang bisa mengerti perasaan sahabatnya sendiri. Keesokan harinya Budi berterima kasih kepada Ludfi
Budi :“Loh jadi selama ini kamu deket sama sahabat Budi toohh. Hmm, yaudah ka kita udah tau perasaan masing-masing, kamu mau ga jadi pacar aku ?”
Meidiana :“Iya aku mau jadi pacar kamu”
Betapa senangnya peraasan Budi saat itu, ternyata selama ini Meidiana memiliki perasaan yang sama dengan Budi. Semua yang dia rasain juga sama yang Budi rasain selama ini. Pada akhirnya Budi bisa mendapatkan Meidiana untuk jadi pacar Budi. Semua ini tak terlepas dari sahabat Budi yaitu Ludfi yang bisa mempersatukan 2 insan yang berbeda itu. Ludfi memang sahabat yang terbaik, sahabat yang bisa mengerti perasaan sahabatnya sendiri. Keesokan harinya Budi berterima kasih kepada Ludfi
SMPN 5 IS THE BEST :)